Kamis, 22 September 2016

Falsafah Cinta

Kasih, adaka cinta yang lebih indah daripada cinta kepada Tuhan? Keadilan Tuhan adalah segalanya. Tuhan ciptakan hati untuk merasakan keindahan. Tuhan ciptakan mata untuk melihat keindahan. Tuhan ciptakan tangan untuk menggenggam keindahan, dan Tuhan ciptakan seluruh anggota tubuh untuk memperindah keindahan.
Tiada ni'mat/keindahan Tuhan yang harus kita ingkari, kekasih. Selagi kita masi bisa menghirup udara segar di pagi hari. Selagi kita masi bisa melihat keindahan purnama di malam hari. Tuhan adalah segala keindahan yang Maha indah daripada apa yang kita lihat indah.

 Bukan maksud untuk mengguruimu, kekasih. Sekejap mata memandang dibalik keanggunan wajamu, tampak jelas terlihat pancaran keresahan dalam dirimu. Entah apa yang terjadi.? Aku bukan paranormal yang pandai membaca hati dan aku pula bukan ahli falak yang dengan hebat bisa menghitung garis hidupmu. Akan tetapi, perlu kau ingat seketika. Pertemuan adalah keindahan Tuhan yang seharusnya patut kita syukuri. Tanpa keindahan, apakah kita bisa sedekat dan semesra ini?.

Ku jelang sunrise di telaga pagi
Sinarnya panjatkan salam
Atas cahaya mentari mewarnai
Pada sang semesta

Embun masi kurasa sejuknya
Di atas dedaunan yang rimbun
Memahkotai alam dengan
Kemilau cinta

Tulus pancaran kejernihanmu
Dengan kelembutan temani pagi
Terasa ni'mat hanya dekapan sang surya
Memeluk erat, membelai pagi

Ku elus resah
Ku usap kegelisahan
Gundah gulana tersingkirkan
Padamu oh anugerah
                     22 september 2016


Ijinkan aku untuk bercerita :
Esok hari, seorang gadis penuh keindahan datang menghampiri, sembari menyodorkan tanganya kepadaku.

"hey, senang bertemu denganmu. Aku pipit."

"Yah, Aku juga."

Tanpa senyum yang keluar dari bibirku. Aku beranjak pergi dari hadapanya. Juga, tanpa mengiraukan apa yang ia ucapkan. Pandanganya tajam penuh kekecewaan.

"hey, tunggu !! Siapa namamu?"

Sekali lagi Aku tak memperdulikan ucapnya. Dengan langkah gontai Aku terus berjalan penuh kebimbangan.

"Maaf, bukan Aku tak peduli. Karena sebenarnya Aku sudah mengenalmu, bahkan Aku sudah jatuh hati padamu. Namun, perasaanku kalut saat Aku mendengar Engkau sudah dimiliki." ucapku dalam hati.

Senyummu adalah penawar kegundahan, kekasih. Namun lagilagi Aku teringat bahwa Engkau hanyalah sebuah harapan yang tak mungkin bisa Aku gapai, walau sebanyak kata cinta yang akan Aku ucapkan kelak, takkan membuatmu bisa berpindah hati.

Fityatun Amanah, mungkin Tuhan hanya mengenalkan nama tanpa memberikan keindahanya padaku. Suara burung camar melengkapi kegundahanku kala itu. Cicak cicak menari di atas kepalaku, hingga bintang tak lagi memancarkan keafdholan cahayanya.
Namun Aku selalu berfikir, "tanpa berusaha, seekor burung pun tak mungkin bisa membuat sarang dengan begitu indah." Seperti juga yang dikataka oleh seorang penyair gelandangan, "Cinta adalah pertemuan antara rububiyah dan ubudiyah. Dimana dua hati yang saling bertolak belakang menjadi satu dalam sebuah wadah yang dinamaka kasih sayang."

Jumat, 09 September 2016

Bisik Malam Bidadari (Ukhti Fhiet)

Apalah arti kekayaan jika cinta yang menyebabkan 
aku merindu tak kumiliki
Apalah Arti Istana yang megah, bila tak ada tempat 
bagi jiwaku untuk berteduh dan bersandar
Untuk apa dikelilingi putri-putri raja, 
bila cinta yang telah ku rasakan 
telah memenjarakan hatiku, 
dan telah membutakan mataku atas segala keindahanmu

Engkaulah kekasih yang menjadi inspirasi 
dan penghias mimpi malamku
Engkaulah wujud aura pesona jiwa disetiap senyumku
jikalau matahari tak terbit, 
cukuplah wajahmu yang menggantikan sinarnya.
Bila rembulan enggan datang dimalam hari
kelembutanmu sudah cukup untuk merebahkan bumi dipangkuan indahmu

Dalam setiap lamunan aku meyakinkan diri 
bahwa kekasih yang kudamba 
dapat menghadirkan senyum kebahagiaan dalam hatiku,
menanggalkan kesedihan yang selalu membayang, 
menjadi cahaya kehidupan serta pelipur lara bagi jiwaku.
Begitupun saat purnama beradu 
dan airmataku terjatuh karena merindu 
itulah tanda cintaku padamu

Duhai kekasihku,
Disaat jiwa kita merasa malu-malu menggapai cinta,
lidah terasa kelu dan tiada kata yang terucap dari bibir,
disitulah cinta memandang dari kedalaman jiwa, 
dan disaat kita saling menatap, 
maka sabda jiwa kita tak mampu menyembunyikan cinta dari hati.

Rasa dimana kita tak dapat membedakan lagi 
antara siang dan malam,
seolah kita berada dalam taman surgawi 
yang terbebas dari ruang dan waktu yang kelam…

Bertahanlah kekasihku, dunia diciptakan untuk kaum pencinta...
Dunia ada karena cinta....
cinta adalah pembebas dari segala belenggu...
dan jiwa pencinta akan memberi kehidupan baru 
bagi kehidupan yang lain.
aku yakin semilir angin akan mengabarkan 
dan membisikkan semua ini kepadamu 
yang menceritakan segala hal tentangmu dan tentangku