Senin, 03 Agustus 2015

Bung Dzarqo AsSyairboni: Puisi "Untuk saudaraku di gaza"

Bung Dzarqo AsSyairboni: Puisi "Untuk saudaraku di gaza":                                                                "  Islam Palestina " Na sibmu malang Malammu tak tenang Nya...

Minggu, 02 Agustus 2015

Puisi "Surga Untuk Wanita Shaleha"


  " Wanita Shaleha "




Senyumnnya ...
Bagaikan tanda kelembutan katanya
Dihiasi dengan wajah yang berseri
Bagaikan buku ketaatan ibadahnya

Rambutnya yang terbalut indah oleh hijab
Tangan yang lembut karena pancaranya
Berjalan dengan tertunduk
Bagaikan wanita yang menjaga martabatnya

Kitab...
Tergenggam erat di tanganya
Bukti wanita cerdas
Yang mampu memilih keputusan
Dengan baik disetai senyum

Indah ...
Kata yang pantas untuknya
Bukti kebaikan pribadinya
Wanita yang baik akhlaknya

Kelembutan yang membuatnya berwibawa
Akhlak yg membuatnya merasa tentram
Hijab yang mbuatnya dicintai
Dialah wanita shaleha
Yang pantas dapatkan jannah


Dibuat di pondok pesantren hibba ilahi
1-08-2015
Ihya Ulumuddin Qs

Puisi "Untuk saudaraku di gaza"

                                                              "  Islam Palestina "



Nasibmu malang
Malammu tak tenang
Nyawamu teramcam melayang
  Telah pahit kehidupan
  Lelah akan momok tembakan
  Seakan kebal dengan tuntunan pengorbanan

Aku bansamu
Beda nasib beda tempat
Bersama kekurangan yang menghambat
  Nyaliku ingin pula menahan ledakanmu
  Nyawaku tak sabar mati sahid bersamamu
  Namun saat ini hanya doa yang temani jihadmu

Palestina islam terancam
Indonesia islam berang
Yahudi harus dimusnahkan


Dibuat di ponpes hibba ilahi
25-07-2015

Layar Kaca Kehidupan


      Layar Kaca Kehidupan


Hari ini, ntah itu siang, ntah itu malam, aku takkan ragu lagi untuk mengecap sedih dan bahagia. Hanya syukur dan Terima kasih kita hatur dan ucapkan pada Tuhan yang telah melahirkan kita kedunia untuk menjalankan Perintah yang Dia Ilhamkan. Karena aku takkan pernah tahu, esok pagi apakah aku masih bisa merasakan sedih dan bahagia itu?, atau apakah aku sudah tak bisa merasakannya lagi? Karena mungkin esok pai aku telah mati !

“CERITAKU”  di dunia ini ada dua pilihan yang harus kita pilih. “ya” atau “tidak”. “Hitam” atau “putih”. Namun dua-duanya bagiku sama saja. Terkadang disaat aku tertawa, disaat itu juga aku merasakan ada tangisan. Disaat aku kesedihan dan kesepian disaat itu juga kau merasakan adanya kebahagiaan. Ada apa dengan alam bawah sadarku? Apakah aku sudah kehilangan pilihan atau aku tak bisa lagi membedakan antara dua hal yang sangat bertentangan? Aku sendiri tak bisa menjawabnya. Ntahlah!, aku sering bingung dengan pertanyaan-pertanyaanku sendiri. *……………

Sungguh!, aku ingin meninggalkan bentuk hidupku yang lama. Mungkin hanya aku yang mengetahui bahwa sebenarnya pikiranku ‘PICIK’, ‘TOLOL’, ’GOBLOK’, dan semua yang jahat layak ditimpakan padaku, karena aku pantas menerimanya. Dengan begitu, aku berharap bisa lebih mengerti arti hidup yang sesungguhnya. *..............
Di kota ini, banyak sekali pengangguran, pengemis dan bahkan dari kota yang selalu kita dibanggakan ini banyak melahirkan orang-orang yang tidak waras alias “Gila”. Dari gila kehormatan, gila pujian, gila prestasi, gila harta dan akhirnya banyak berubah menjadi Gila Pikiran alias Hilang akal sehat. *.....

Sabtu, 01 Agustus 2015

Jangan Remehkan Kaum Bersarung


      " Kaumku Ikut Bersaing Merebutkan NKRI "



    Sejenak, ingatkah dahulu diaat bumi NKRI masi di kuasi oleh orang orang kafir Laknatullah yang selalu ingin menguasai kekayaan alam yang dimiliki Negeri ini , mereka membabi buta dengan berbagai macam cara untuk bisa melucuti Negeri ini, nah dari situlah jiwa jiwa proklamator bergegas dan peduli akan tanahnya yang selalu di obrak abrik bangsa kafir.

 Mereka berjuang atas dasar Jihad, mereka korbankan nyawnya demi terbentuknya NKRI, siapkah mereka, mereka adalah kaum bersarung yang dimotori oleh seorang Masayikh atau Ulama besar pendiri Nahdhotul Ulama beliau ialah KH Hasyim Asy'ari, beliaulah pemimpin besar jihad kaum bersarung, atas ideologi dan semangt yang terapi api dari beliau, turunlah  kepedulian dari Kaum Bersarung ( santri santrinya ).
  Jadi intinya bahwa kaum bersarung bukanlah kaum yang nora bukan kaum yang tak mengerti ap apa, bukti menjelaskan bahwa terbentuknya NKRI tidak lebih dari semangat jihad nya kaum bersarung yang dipimpin oleh Masyayikh KH Hasyim Asy'ari.
  

Bahkan seorang Jendral besar Bung Tomo pun pernah meminta restu terlebih dahulu kepada pemimpin kaum bersarung itu sebelum memulai jihadnya. 
Subhanallah, betapa besar jasa kaum bersarung untuk negeri ini tapi mengapa saat ini kaum bersarung seolah tersingkirkan dan dianak tirikan, bahkan mereka dipandang kalah hebatnya dengan kaum intelektual.

Renungilah kawan, kenapa ini bisa terjadi?
mari kita buktikan, bahwa sarung buknlah sebuah pencitraan mencari nama, bukan juga penyimpan aib..
mari kawan kita buktikan..

ihyaulumuddinqs@gmail.com

ihyaulumuddinqs@yahoo.com

Puisi "Ayah maaf aku belum seperi apa yang kau inginkan"

" Lafaz Cinta Untuk Ayah "




Untukmu ayaku..
Ku tanam cinta di hatiku..
Bersemi menyatu hingga dalan jiwaku..
Tak pernah luput dalam ingatanku..

Bintang yang menemani malamku..
Gelap yang menyapa makamku..
Dan mentari yang sllu tmani hariku..
Karna tlus dan indah cintu..

Aku akan mnjadikanmu raja dalam hatiku..
Yang akan terus mendekap hati dan jiwaku..

Ayahku...
Cintaku, cinta kami selalu..
Dan slamanya ttp bersamamu..
Hanya doa yang bisa kuberikan..
Untuk kbaikan jasamu..

Ayah..
Kaullah bintang
Diatas bintang yang ada..

Dibuat di kamar
13-06-2015
Ihya Ulumuddin QS