Selasa, 13 Desember 2016

Di balik fenomena Perjalanan Spiritual sang Penulis ( Den Ihya )

Dari perjalanan spiritual yang penulis lakukan selama ini, ziarah makam merupakan salah satu bagian yang tidak bisa dilepaskan dari perkembangan batin. Selama mengunjungi makam - makam keramat penulis terkadang berbincang dengan sesama peziarah, mengenai pengalaman yang mereka dapatkan selama ziarah.

Ziarah merupakan fenomena umum di Indonesia. Hampir di semua daerah terdapat makam keramat atau yang sengaja dikeramatkan. Mungkin ada puluhan ribu tempat angker berupa petilasan atau makan keramat di Nusantara tercinta ini. Seperti tidak mengenal tempat, keramat dapat berada di atas puncak gunung tinggi, tepi danau, tengah sawah, pinggir sungai sampai di tengah perkampungan padat sekalipun.

Pertanyaan mendasar yang sering terdengar adalah : " Apa sih yang dicari di makam ??" Bagi orang awan
ziarah ke makam keramat hanya sekedar mendoakan orang yang telah tiada. Namun bagi sebagian kalangan
ziarah kubur memiliki arti luas dan lebih mendalam.

Ziarah dapat mengingatkan kita kepada Sang Khalik bahwa esensi hidup manusia adalah sementara. Ziarah dalam arti kata positif dapat membantu meningkatkan kadar keimanan seseorang. Namun sayangnya banyak juga peziarah yang seolah menduakan Tuhan dengan meminta atau memuja kepada tempat  - tempat angker tersebut.

Tidak semua makam keramat memiliki kuncen atau pengurus makam. Beberapa makam tua atau angker justru tidak diurus sama sekali,bahkan keberadaaannya sudah sulit dideteksi karena telah menyatu dengan lingkungan sekitar. Biasanya tetua daerah setempat akan mengetahui sejarah sebuah kampung, termasuk dimana terdapat makam makam keramat para pendahulunya.

Dari sisi kebatinan dan kaca mata paranormal, tempat makam atau petilasan angker merupakan tempat yang sangat baik untuk berlatih dan mengembangkan kemampuan. Tidak heran dari sekian banyak peziarah, sebagian dari mereka adalah paranormal atau paling tidak orang-orang linuwih yang mengerti keilmuan batin.

Makin angker dan tinggi tingkatan hodam penjaga makam keramat maka biasanya makin dicari oleh meraka yang berburu keilmuan. "Sang empu"  penghuni makam biasanya tidak tiap saat berada di makamnya ( rumah - Red). Namun bagi yang terlatih penglihatan gaib, maka dapat terlihat apakah meraka sedang berada atau tidak.

Seperti Yin dan Yang, begitu juga karakter sebuah makam angker. Ada yang memancarkan hawa positif dan ada juga negatif. Makam negatif lebih banyak dikunjungi oleh mereka yang beraliran gelap dan seringkali disalah gunakan untuk meminta kekayaan melalui ritual tertentu. Sesajen pada sebuah makam terkadang dapat menjadi petunjuk mengenai sifat penunggu makam dan kecenderungan apakah positif atau negatif.

Berbagai cerima mistis sering kali terdengar dalam proses ziarah. Dari mulai penampakan penunggu, pewujudan orang tua, cahaya, tanda - tanda alam yang tiba - tiba muncul sampai kepada kemunculan barang pusaka. Memang tidak dipungkiri makam sebagai salah satu gudang barang pusaka gaib sering sekali menjadi tempat incaran bagi mereka yang memiliki kemampuan tarik benda. Tidak sedikit orang awam yang juga mendapatkan barang pusaka secara kebetulan semata.

Dari penglihatan penulis, disetiap makam keramat yang pernah dikunjungi selalu ada pusaka gaibnya. Yang berbeda hanya jenis dan kuantitas serta kualitasnya saja. Untuk proses penarikan barang gaib akan dibahas pada artikel terpisah.

Tidak sedikit makam keramat mejadi tempat bertapa selama berhari hari bahkan berbulan bulan bagi mereka yang memperdalam sebuah keilmuan. Aura mistis makam memang menjadi tempat potensial untuk menyerap kekuatan dan mengolahnya di dalam raga manusia.

Beberapa peziarah memang sengaja datang atas petunjuk atau ilafat yang diberikan gaib kepada mereka. Bisa melalui mimpi atau bayangan saat mereka berkontemplasi / bermeditasi.

Makam keramat juga sering kali dijadikan tempat untuk pengijasahan sebuah ilmu dari sang guru kepada anak didiknya. Bahkan dalam beberasa kasus penghuni makam dapat juga memberikan ilmu kepada orang yang dianggap pantas / layak.

Ziarah ke makam menjadi ajang silahturahmi antara seseorang dengan penunggu makam. Paranormal seringkali meminta bantuan jasa penunggu makam keramat ketika proses penyembuhan atau membantu mereka untuk mewujudkan hajat - hajatnya. Biasanya hajat penting dan berat, dimana mereka tidak mampu untuk melakukannya.Ziarah juga menjadi simbol pengakuan manusia akan keberadaan dunia batin dan penghormatan kepada mereka ( bukan memuja - Red.). Dari beberapa cerita yang berkembang, seringkali seseorang yang menemui jalan buntu malah mendapatkan kemudahan dari Tuhan YME melalui perantaraan sebuah makam.

Sebagian orang menjadikan ziarah sebagai sarana rekreasi yang terbilang murah dan penuh manfaat. Selain menyegarkan jiwa, pemandangan indah lingkungan sekitar makam, terlebih yang berada di kaki gunung menjadi kenangan tersendiri yang tidak terlupakan. Beberapa makam mungkin memerlukan jarak tempuh jalan kaki yang cukup menggantikan olah raga dalam seminggu.

Pada tingkat tertentu bahkan ziarah buat sebagian orang menjadi hobi tersendiri.....

So...siapa mau ke makam ???  mariiii....!


Kamis, 24 November 2016

GWS for My Love, Sakit adalah cara Tuhan menampakan rasa sayangNya

Disaat seseorang yang sangat kita cintai dan kita sayangi sedang sakit atau tidak enak badan, pasti kita juga akan merasakan sakit yang dia rasakan. Demi membuat hati orang yang kita sayangi tersebut merasa senang dan memberikan dia semangat untuk tetap tegar dengan apa yang dia alami saat ini. Kalau kita memang benar benar sangat mencintai kekasih kita pasti kita akan lakukan yang terbaik untuk dia, memberikan dia hiburan dengan cara membarikan dia ucapan kata kata lucu supaya dia tertawa dan memberikan kata kata motivasi semangat agar dia tersentuh dan bangkit untuk berusaha cepat sembuh.

Kata Kata Penghibur dan Perhatian adalah salah satu yang tepat untuk anda ungkapkan kepada kekasih atau pacar yang lagi sakit supaya hatinya merasa senang. Berilah perhatian yang penuh untuk pacar kita yang sedang terbaring lemas dan berjuang untuk kesembuhan, kalau perlu jenguk dia setiap hari sepulang anda bekerja atau sebelum berangkat bekerja, karena kekasih kita pasti sangat membutuhkan kita disampingnya dan juga keberadaan kita disampingnya itu sebagai penyemangat bagi dirinya untuk melawan penyakit dan menggapai kesembuhan.

"Apapun sekarang ini yang kamu rasakan, tetap semangat ya sayangku, kamu harus bias melawan semua rasa sakit itu, ingatlah janji kita yang sudah kita rangkai masih separuh jalan, kamu harus cepat sembuh supaya kita bias melanjutkan lagi hal hal yang luar biasa yang akan kita ciptakan berdua. Aku akan selalu disini menemanimu sayang, karena aku ingin selalu ada untukmu dan ikut merasakan apa yang kamu rasakan, karena kita adalah satu. Kamu adalah aku dan aku adalah kamu. Cepat sembuh ya sayang, ingat hal hal indah yang sudah kita ciptakan"

Semenjak kamu sakit aku selalu berdo’a dan meminta kepada Tuhan agar kau cepat diberi kesembuhan dan juga agar kau tegar dalam menghadapi cobaan ini. Kamu jangan khawatir karena aku akan selalu disampingmu dan merawatmu sampai kamu sembuh dan kembali seperti dulu lagi.
Aku akan melakukan apapun demi kesembuhanmu sayangku, karena tidak ada yang penting bagiku di dunia ini selain melihatmu tersenyum kembali.

Diary Singkat Hitam Putih

  Seorang pemuda dengan latar belakang kehidupan yang hitam legam bak malam tanpa bulan ataupun bintang. Sebagian besar, bahkan seluruh kehidupannya ia habiskan sebagai seorang pecandu minuman keras yang sering ia sebut tuak komplit, yaitu arak muda dengan bahan dasar satu-satunya yang terbuat dari campuran air nira siwalan, la’ang, anggur, dan beras kencur. Den Ihya namanya. Kebiasaan buruk itu seakan menjadi teman akrabnya. Kedua orang tuanya berusaha semaksimal mungkin untuk bisa merubah tingkah laku buruknya, namun rasa takut dan cemas seringkali menghantui kedua orangtuanya, terutama sang Bapak. Kadang kata-kata mutiara yang sering diungkapakan oleh sang Bapak masih terngiang dipikirannya, tentang nilai kehidupan ataupun pedoman. Sang Bapak mencoba memperbaiki porak poranda kehidupannya dengan mengirimkannya ke pondok pesantren. Waktu itu sang Bapak mengkonsultasikan masalah yang tengah diderita Den Ihya kepada seorang Kiyai. “Pak Kiai, Den Ihya adalah anak kami satu-satunya.” Itulah kata yang pertama kali diucapkan oleh sang Bapak di depan orang karismatik yang berpakaian serba putih. Sedikit demi sedikit, meluncurlah kisah kelamnya dari mulut Sang Bapak. Gemetar suaranya menyayat hati Den Ihya, pilu dan ngilu. Tak luput dari penuturannya pula, tentang Den Ihya yang suka mabuk-mabukan dengan ramuan la'ang di pedalaman Kangean.
            Hari pun berlanjut ketika dirinya telah menjadi bagian dari pondok pesantren yang terkenal sangat disiplin dan tegas tersebut. Awal mula ketika ia menginjakkan kaki di pesantren tersebut, ia hanya bisa diam terpaku menerima kehidupan pondok pesantren yang penuh aturan, jika dibandingkan dengan kebebasannya ketika berada dilingkungan rumah. Mu’allim, itulah sebutan bagi para guru ataupun pengurus dipondok tersebut. Beberapa mu’alim melakukan tugas rutinnya, yaitu membangunkan para santri untuk melaksanakan shalat tahajud, tak luput pula dengan Den Ihya. Namun gejolak hatinya seakan tak mau reda, merasakan hidup terkekang seperti burung dalam sangkar. Bahkan seorang Mu’allim pun sampai harus menghadapinya dengan rasa emosi dan sempat terjadi bersitegang diantara para Mu’allim dan Den Ihya, walaupun akhirnya dia tak juga beranjak dan tak mau menuruti perintah sang Mu’allim.
            Saat itu, sekejap badan ia tersentak merasakan deru gelombang jiwanya yang binal, serta rasa panas yang menghinggapi tubuhnya. Badannya pun ambruk digelaran tikar sembari menarik selimut untuk persembunyian tubuhnya. Rasa panas dan dingin tak henti-hentinya meneror tubuhnya. Dalam tidurnya ia mengigau dan meronta meminta “minuman”, hal itupun membuat para teman sekaligus Mu’allim yang saat itu berada di rayonnya merasa bingung, sampai salah satu dari Mu’allim menanyakan kepadanya tentang “minuman” itu, namun terus saja ia meracau meminta “minuman” itu.
            Hari-hari dipondok berlanjut ketika rasa terkucil dan rasa dipandang sebelah mata mengusik jiwanya. Semua teman yang ada dirayonnya seakan takut dan tak menerima kehadirannya karena tingkah laku aneh dan buruk yang ia tampakkan, walaupun ia adalah seorang santri baru di ponpes tersebut. Rasa itulah yang semakin membuatnya keras dan seakan tak peduli pada semua orang yang berada disekitarnya. Bahkan karena ulahnya yang tak mau menaati aturan itu pun sering mengundang kemarahan sang Ustadz, tak jarang pukulan hendak didaratkan dipipinya. Namun sekali lagi ia mencoba menggertak dan mengancam sang Ustadz. Dari sekian banyak teman yang membencinya, ada beberapa teman yang bisa mengerti keadaannya dan mau menerima kehadirannya. Ipul, adalah teman sekamar Den Ihya. Ketika Den Ihys tengah menghadapi teror candu minuman tuak itu, dengan sabar dan penuh perhatiannya Ipul mengantarnya kekamar dan menganjurkannya untuk beristirahat. Berbeda dengan teman lainnya yang selalu mengolok – olok dan menentang kehadirannya di pesantren tersebut.
            Berbagai masalah dihadapinya, salah satunya ketika ia mendapatkan tugas menjadi bulis ( petugas penjaga keamanan rayon).

Kamis, 22 September 2016

Falsafah Cinta

Kasih, adaka cinta yang lebih indah daripada cinta kepada Tuhan? Keadilan Tuhan adalah segalanya. Tuhan ciptakan hati untuk merasakan keindahan. Tuhan ciptakan mata untuk melihat keindahan. Tuhan ciptakan tangan untuk menggenggam keindahan, dan Tuhan ciptakan seluruh anggota tubuh untuk memperindah keindahan.
Tiada ni'mat/keindahan Tuhan yang harus kita ingkari, kekasih. Selagi kita masi bisa menghirup udara segar di pagi hari. Selagi kita masi bisa melihat keindahan purnama di malam hari. Tuhan adalah segala keindahan yang Maha indah daripada apa yang kita lihat indah.

 Bukan maksud untuk mengguruimu, kekasih. Sekejap mata memandang dibalik keanggunan wajamu, tampak jelas terlihat pancaran keresahan dalam dirimu. Entah apa yang terjadi.? Aku bukan paranormal yang pandai membaca hati dan aku pula bukan ahli falak yang dengan hebat bisa menghitung garis hidupmu. Akan tetapi, perlu kau ingat seketika. Pertemuan adalah keindahan Tuhan yang seharusnya patut kita syukuri. Tanpa keindahan, apakah kita bisa sedekat dan semesra ini?.

Ku jelang sunrise di telaga pagi
Sinarnya panjatkan salam
Atas cahaya mentari mewarnai
Pada sang semesta

Embun masi kurasa sejuknya
Di atas dedaunan yang rimbun
Memahkotai alam dengan
Kemilau cinta

Tulus pancaran kejernihanmu
Dengan kelembutan temani pagi
Terasa ni'mat hanya dekapan sang surya
Memeluk erat, membelai pagi

Ku elus resah
Ku usap kegelisahan
Gundah gulana tersingkirkan
Padamu oh anugerah
                     22 september 2016


Ijinkan aku untuk bercerita :
Esok hari, seorang gadis penuh keindahan datang menghampiri, sembari menyodorkan tanganya kepadaku.

"hey, senang bertemu denganmu. Aku pipit."

"Yah, Aku juga."

Tanpa senyum yang keluar dari bibirku. Aku beranjak pergi dari hadapanya. Juga, tanpa mengiraukan apa yang ia ucapkan. Pandanganya tajam penuh kekecewaan.

"hey, tunggu !! Siapa namamu?"

Sekali lagi Aku tak memperdulikan ucapnya. Dengan langkah gontai Aku terus berjalan penuh kebimbangan.

"Maaf, bukan Aku tak peduli. Karena sebenarnya Aku sudah mengenalmu, bahkan Aku sudah jatuh hati padamu. Namun, perasaanku kalut saat Aku mendengar Engkau sudah dimiliki." ucapku dalam hati.

Senyummu adalah penawar kegundahan, kekasih. Namun lagilagi Aku teringat bahwa Engkau hanyalah sebuah harapan yang tak mungkin bisa Aku gapai, walau sebanyak kata cinta yang akan Aku ucapkan kelak, takkan membuatmu bisa berpindah hati.

Fityatun Amanah, mungkin Tuhan hanya mengenalkan nama tanpa memberikan keindahanya padaku. Suara burung camar melengkapi kegundahanku kala itu. Cicak cicak menari di atas kepalaku, hingga bintang tak lagi memancarkan keafdholan cahayanya.
Namun Aku selalu berfikir, "tanpa berusaha, seekor burung pun tak mungkin bisa membuat sarang dengan begitu indah." Seperti juga yang dikataka oleh seorang penyair gelandangan, "Cinta adalah pertemuan antara rububiyah dan ubudiyah. Dimana dua hati yang saling bertolak belakang menjadi satu dalam sebuah wadah yang dinamaka kasih sayang."

Jumat, 09 September 2016

Bisik Malam Bidadari (Ukhti Fhiet)

Apalah arti kekayaan jika cinta yang menyebabkan 
aku merindu tak kumiliki
Apalah Arti Istana yang megah, bila tak ada tempat 
bagi jiwaku untuk berteduh dan bersandar
Untuk apa dikelilingi putri-putri raja, 
bila cinta yang telah ku rasakan 
telah memenjarakan hatiku, 
dan telah membutakan mataku atas segala keindahanmu

Engkaulah kekasih yang menjadi inspirasi 
dan penghias mimpi malamku
Engkaulah wujud aura pesona jiwa disetiap senyumku
jikalau matahari tak terbit, 
cukuplah wajahmu yang menggantikan sinarnya.
Bila rembulan enggan datang dimalam hari
kelembutanmu sudah cukup untuk merebahkan bumi dipangkuan indahmu

Dalam setiap lamunan aku meyakinkan diri 
bahwa kekasih yang kudamba 
dapat menghadirkan senyum kebahagiaan dalam hatiku,
menanggalkan kesedihan yang selalu membayang, 
menjadi cahaya kehidupan serta pelipur lara bagi jiwaku.
Begitupun saat purnama beradu 
dan airmataku terjatuh karena merindu 
itulah tanda cintaku padamu

Duhai kekasihku,
Disaat jiwa kita merasa malu-malu menggapai cinta,
lidah terasa kelu dan tiada kata yang terucap dari bibir,
disitulah cinta memandang dari kedalaman jiwa, 
dan disaat kita saling menatap, 
maka sabda jiwa kita tak mampu menyembunyikan cinta dari hati.

Rasa dimana kita tak dapat membedakan lagi 
antara siang dan malam,
seolah kita berada dalam taman surgawi 
yang terbebas dari ruang dan waktu yang kelam…

Bertahanlah kekasihku, dunia diciptakan untuk kaum pencinta...
Dunia ada karena cinta....
cinta adalah pembebas dari segala belenggu...
dan jiwa pencinta akan memberi kehidupan baru 
bagi kehidupan yang lain.
aku yakin semilir angin akan mengabarkan 
dan membisikkan semua ini kepadamu 
yang menceritakan segala hal tentangmu dan tentangku

Senin, 07 Maret 2016

Sekeras Kehidupan



Dikala sang surya menampak diri.
Burung burung berterbangan hinggap di pohon.
Daun dan ranting memainkan musik tertiup angin.
Di tengah pohon terlihat ranting menari nari.
Sinar sang surya dengan gagahnya menembus apapun.
Tidak ada siapapun berani menghalanginya.
Suara mulai terdengar disana sini.
Begitu kuat dan bergemuruh menggulung di depannya.

Tampak manusia manusia yang penuh semangat, penuh harapan.
Langkah kaki silih berganti menginjakan kakinya menuju kendaraan.
Kendaraan besi melesat pergi kadangkala cepat atau lambat.
Waktu bergerak terus maju yang tidak mengenal kompromi.
Siapa yang tidak mampu mengikuti waktu seakan tertinggal.
Bergerak maju terus tidak mengenal mundur.
Berlari dan berlari terus tidak mengenal berhenti.
Berhenti hanya untuk menarik napas saja.

Demikian ketat, keras dan kejamnya menjalani kehidupan.
Kadangkala ramah, tertawa, sedih, menangis, angkuh, marah.
Berdamai, ribut, bertengkar, konflik, saling baku hantam.
Lupa akan ayah, ibu, anak, saudara dan teman.
Mungkin yang bisa mengatasi hanyalah waktu.
Waktu yang tidak diketahui ujung dan pangkalnya.
Akankah waktu berhenti berdetak.
Berhenti waktu apakah meniadakan gerak dan langkah.