Kamis, 31 Agustus 2017

Duka Rohingya

"Untuk Saudara seagamaku Rohingya"

Ketika mawar menonjolkan duri-durinya
Ketika kelapa menonjolkan batoknya yang keras
Merpati pun berhamburan, 
bumi berdarah-darah

Rohingya Rohingya Rohingya

Pantai terbakar, bumi bergetar, anak-anakterlantar
Laut menjadi juru selamat,
meski ombaknya sering tak ramah
Ketika hidup berbeda jadi bencana
Ketika keyakinan menumpahkan darah
Iblis tertawa, topeng mulia jatuh ke tanah

Rohingya Rohingya Rohingya

Kelapa-kelapa berhamburan di laut dan terdampar
Terulang kisah manusia  perahu di masa silam
Ketika kebersihan hati menjadi simbol-simbol
Ketika kesederhaan hanya untuk bertanam angin
Badai ‘kan datang, kata damai terikat di moncong senjata

Rohingya Rohingya Rohingya

Tuhan tengah mencoba, iblis boleh tertawa,
engkau boleh jumawa
Rumput-rumput hidup pasti ada yang menanam dan menjaganya!

Tidak ada komentar: