"Untuk Saudara seagamaku Rohingya"
Ketika mawar menonjolkan duri-durinya
Ketika kelapa menonjolkan batoknya yang keras
Merpati pun berhamburan,
bumi berdarah-darah
Rohingya Rohingya Rohingya
Pantai terbakar, bumi bergetar, anak-anakterlantar
Laut menjadi juru selamat,
meski ombaknya sering tak ramah
Ketika hidup berbeda jadi bencana
Ketika keyakinan menumpahkan darah
Iblis tertawa, topeng mulia jatuh ke tanah
Rohingya Rohingya Rohingya
Kelapa-kelapa berhamburan di laut dan terdampar
Terulang kisah manusia perahu di masa silam
Ketika kebersihan hati menjadi simbol-simbol
Ketika kesederhaan hanya untuk bertanam angin
Badai ‘kan datang, kata damai terikat di moncong senjata
Rohingya Rohingya Rohingya
Tuhan tengah mencoba, iblis boleh tertawa,
engkau boleh jumawa
Rumput-rumput hidup pasti ada yang menanam dan menjaganya!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar