Minggu, 18 Oktober 2015

Puisi “ASYIFAUL QULUB” Ihya Ulumuddin QS



Ada gemuruh yang merajam dada
Saat kutatap wajahnya yang jelita
Lesung pipi yang semanis madu
Senyu merayu menikam kalbu

Pada senja jingga aku bertanya
Apakah ini lukisan cinta?
Dalam anganku terbingkai wajahnya
Disetiap nafasku terselip namanya

Pada bulan purnama aku bercerita
Separuh jiwa telah direnggutnya
Pada malam sendu aku mengadu
Sekeping kalbu kian membiru

Semilir bayu dating menyapa
Aku terkena rindu asmara
Hati dan jiwaku telah terluka
Hanya dirinya pengobatnya


Karya : Ihya Ulumuddin QS

Puisi "Revolusi Mental" By Ihya Ulummuddin QS



Sekian lama negeri ini berjalan di tengah kegelapan
Nafsu sebagai standar kebenaran
Tolak ukur manusia ternilai dari kekayaan

Bagi bagi kedudukan sbagai tradisi
Kesejahteraan rakyat terinjak
Oleh kepentingan golongan pribadi
Harta, tahta dan wanita gelapkan hati nurani

Datangnya cahaya berubahnya sikap negeri ini
Keikhlasan tanpa pamrih pondasi
Yang utama terbentuknya suatu negeri
Akhlak watak dan kepribadian
Ukuran setiap jiwa insane

Berpihak pada rakyat segala kebijakan
Hingga terbentuknya ekonomi kerakyatan
Adil dan sejahtera menjadi kenyataan
Untuk meneruskan sebuah perjuangan


Karya : Ihya Ulumuddin QS

Puisi “UNTUKMU KYI (Romo KH Thoha Ahal)” karya Ihya Ulummuddin QS





                                                                    Pagi yang senyap
Terdengar merdu siualan hijaiyyah
Kalam kalam melayang di angan
Jemaripun ikut bermain riyang
Singkat gerik seseorang
Tertawan dalam jeruji Ilmu

Jam terbungkam
Aktu seolah tak berputar
Huruf huruf riang menertawakan
Berlari lari dipapan kejenuhan

Implus tak kunjung dating
Hati bersanggit membantah
Tumbuhkan rasa tanpa geletar
Menampik momentum diambang rengkuhan


Karya : Ihya Ulumuddin QS

Izinkan Aku Menyayangimu



Kupandang langit
Kupandang bintang
Namun hanya sia sia
Pandanganku Cuma satu arah

Memandang kamu
Walau dalam memori
Memori tentang ingatanmu
Tentang kita yang pernah dekat

Kau yang disana
Ku tak tau perasaan ini terhadapmu
Ku cinta namun benci
Benci bila saat kau dekat dengan yang lain

Perasaan yang kupendam ini
Terlalu sakit untuk dipendam
Ku tak berani tuk ungkapkan
Maka izinkan ku tuk menyayangimu

Menyayangi seseorang dalam hati
Memanglah sulit tuk dijalani
Apa mungkin hatimu peka terhadapku
Dengan semua sikapmu terhadapkumungkin sayangku ini tak kau sadari
Namun kucoba bantu tuk menyadarinya

Karya : Ihya Ulumuddin QS

Sabtu, 17 Oktober 2015

Puisi Berjudul "BALADA" Karya Ihya Ulumuddin QS



Kehebatan langkah kakimu yang kuat
Begitu hebat menerjang kemunafikan tikus bercadar
Kejujuran lisanmu saat berkata
Terus menembus dinding dinding yang ingin menghancurkanmu

    Santun senyum dan sendu lambaian tanganmu
    Tanpa pamrih merangkul insane yang tak berdaya
    Keistiqomahanmu yang begiti terjaga
    Menjadikan malammu selalu tenang walau dalam tekanan

Balada aku memanggilmu
Balada aku bersamamu
Begitu sangat masyarakat mengagumimu
Dalam keilegalan yang katanya

 Teruslah Berjuang nak
 Kearifan selalu terpancar dalam jiwamu yang arogan
 Teruslah berkreasi nak
 Pangkal jayamu ada dalam kedipan mata..

Teruntuk Oi Balada Dukuh
Karya : Ihya Ulumuddin QS